Kamis, 29 Maret 2012

TENTANG GOLONGAN DARAH

Kau Bukan Anakku !

Apa yang terjadi jika orang tua kita mengatakan hal seperti itu kepada kita? Sakit hati? Tentu saja, itu kalau saya tapi kalau kalian saya nggak tahu. Kejadian ini sebenarnya sudah lama, tapi berhubung hasil tesnya baru keluar, jadi saya mempostingnya baru sekarang. Saya nulis ini hanya sekedar informasi bagi para orang tua*
Orang tua = orang yang sudah punya anak, bukan orang yang sudah tua
Cerita diawali oleh suatu kecelakaan lalu lintas, yang jadi kornban adalah teman saya (sebenarnya sih temannya teman). Akibat kecelakaan itu dia kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi. Sebenarnya persediaan darah di PMI cukup, namun pihak keluarga ingin agar merekalah yang menjadi donor untuk anak semata wayang kesayangan mereka ini. Sebelum aktivitas pendonoran, dilakukan pemeriksaan darah kedua orang tuanya dan si anak. Hasilnya, golongan darah si anak tidak sesuai dengan kedua orang tuanya *nah lo*. Hal ini membuat si ayah yang notabene adalah orang yang keras menjadi berang dan membenci anaknya, terutama istrinya karena merasa telah dibohongi selama bertahun-tahun. Si istri berusaha meredakan amarah suaminya, tapi yang ada malah kemarahan ayah yang semakin menjadi-jadi, hingga si ayah mengucapkan kalimat “KAU BUKAN ANAKKU!” pada anaknya. Tentu saja, hal itu membuat temanku sedih, terpukul,sakit hati, dll. Sang ayah juga tidak mau menerima penjelasan dokter yang mengatakan bahwa hal seperti itu bisa terjadi, jadilah teman saya yang awalnya merupakan anak kesayangan berubah menjadi anak yang paling dibenci oleh ayahnya sendiri.
Melihat cerita yang saya sampaikan diatas, masalah yang timbul adalah apakah benar jika golongan darah kita berbeda dengan orang tua kita berarti kita bukan anak mereka? Untuk kasus tertentu memang betul, tapi ada juga yang membuat hal itu menjadi salah. Sekedar info, golongan darah kedua rang tua teman saya adalah A dan dia sendiri O. Saya akan membahas sedikit tentang golongan darah, yang sebenarnya sudah diperoleh di mata pelajaran Biologi waktu SMA. Tapi nggak apa-apalah siapa tahu ada yang belum tahu, seperti para orang tua yang sejenis dengan cerita diatas mungkin.
Penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya aglutinogen (antigen) tertentu di dalam seldarah merahnya. Kita mengenal beberapa sistem penggolongan darah, diantaranya adalah sistem A, B, O; sistem M, N; dan sistem Rhesus (Rh). Tapi yang akan saya bahas hanya sistem A, B, O saja.
Menurut sistem A, B, O penggolongan darah manusia dibedakan atas empat macam, yaitu
1. Golongan darah A, apabila di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A yang dikendalikan oleh gen I^A.
2. Golongan darah B, apabila di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A yang dikendalikan oleh gen I^B.
3. Golongan darah A dan B, apabila di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan B yang masing-masing dikendalikan oleh gen I^A dan I^B.
4. Golongan darah O, apabila di dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A dan B. keadaan ini timbul karena dikendalikan oleh gen I^O yang bersifat sensitif, baik terhadap gen I^A maupun I^B.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat tabel hubungan antara fenotip golongan dara, genotip, dan kemungkinan macam sel gametnya, sebagai berikut :

Hubungan Fenotip, Genotip, dan Kemungkinan jenis sel Gamet
Dengan memperhatikan tabel diatas, maka dapat pula dibuat tabel golongan darah orang tua, beserta golongan darah yang mungkin, dan tidak mungkin pada anak-anaknya.

Golongan darah Orang tua dan Anak-anaknya
Nah, dilihat dari tabel diatas bisa disimpulkan bahwa golongan darah orang tua teman saya itu adalah A dengan genotip I^A I^O, kita sebut saja golongan darah A jenis ini adalah Mud-Blood *HarryPotter mode OFF* . Golongan darah ini akan menghasilkan 2 tipe golongan darah pada keturunannya yaitu golongan darah O dengan genotip I^O I^O dengan persentase 25% dan golongan darah A dengan persentase 75%. *HarryPotter mode ON again* Golongan darah A yang di hasilkanpun memiliki genotip yang berbeda yaitu golongan darah A dengan genotip I^A I^A (Pure-Blood) sebanyak 25% dan golongan darah A dengan genotip I^A I^O (Mud-Blood) sebanyak 50% *HarryPotter mode OFF*. Hal ini juga berlaku untuk golongan darah B.
Jadi bagi para orang tua, jangan langsung memutuskan bahwa anaknya adalah anak kandungnya atau bukan, penilaian tanpa didukung bukti dan pengetahuan sangat merugikan baik bagi orang tua itu sendiri juga bagi si anak. Jika menemukan kasus seperti diatas dan juga tidak percaya penjelasan dokter maka lakukan tes DNA untuk membuktikannya. Karena selama ini tes DNA adalah cara paling ampuh untuk dapat melihat apakah seseorang itu adalah keturunan kita atau bukan, tanpa adanya gangguan-gangguan lo, seperti hasil tes tertukar, orang yang berniat jahat, dll.
Pada akhirnya ayah teman saya ini mau melakukan tes DNA setelah perjuangan keras dan diskusi alot ibu, anak dan keluarga lainnya. Dan hasilnya sudah keluar, yaitu 100% teman saya itu adalah anak kandung orang tuanya *akhirnya *. Ayah? Akhirnya minta maaf atas kesalahannya, anak? Mendapatkan lagi ayah kesayangannya, ibu? Mendapatkan lagi suami tercintanya *happy ending ne *

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More